Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Istanbul. KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki baru saja rampung. KTT ini menghasilkan komunike final yang mendorong negara di dunia mengakui Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina.
Sebagai tanggapan atas pengakuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, bahwa Yerusalem merupakan Ibu Kota Israel, pertemuan OKI ini menjadi sangat krusial.
“Isi dari komunike akhir dari KTT Luar Biasa OKI pada Rabu 13 Desember 2017 mengakui Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina,” sebut Kantor Berita Turki, Anadolu.
Komunike berupa Deklarasi Istanbul mengenai ‘Kebebasan Al-Quds’ ini, menegaskan dukungan bagi Palestina dari berbagai kepala pemerintah dan kepala negara anggota OKI. Termasuk Presiden Joko Widodo turut hadir dalam KTT tersebut. Sementara Palestina sendiri sudah menjadi anggota OKI selama 30 tahun.
Salah satu poin dari deklarasi itu menyebutkan,”menolak dan mengecam dalam istilah keras keputusan unilateral dari Presiden Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel”.
“Para pemimpin juga mendorong dunia untuk mengakui Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina dan mengajak seluruh negara mengakui Negara Palestina dan Yerusalem Timur,” isi dari deklarasi tersebut.
“Organisasi dengan 57 anggota ini juga menyatakan kesiapan untuk membawa Yerusalem ke dalam Sidang Majelis Umum PBB, jika Dewan Keamanan PBB gagal untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berat yang dilakukan AS,” imbuh isi deklarasi.
Pengumuman sepihak dari AS pada 6 Desember lalu telah memicu kecaman dari Timur Tengah dan dunia. Yerusalem sendiri masih menjadi inti permasalahan konflik Palestina Israel.
(FJR)
