26.8 C
Jakarta
Array

Dakwah Islam Washatiyah

Artikel Trending

Dakwah Islam Washatiyah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Dakwah merupakan tugas kenabian dan kerasulan yang harus diteruskan oleh umat Islam sebagai bagian dari tanggung jawab suci dari sang Ilahi. Hemat kata, dakwah Islamiyah tidak boleh lekang oleh waktu; apa dan bagaimana pun tantangannya, sekali lagi, dakwah Islamiyah harus tetap dilaksanakan oleh segenap Muslim.

Allah berfirman: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104).

Banyak ayat dan hadis yang berbicara tentang dakwah. Secara singkat dan mudahnya, dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru dan mengajak orang, baik Muslim maupun non-Muslim, untuk beriman dan taat kepada Allah Yang Maha Esa. Dakwah juga bisa diartikan sebagai sarana atau cara untuk mendidik umat, memberikan pemahaman keagamaan, dan menata tatanan masyarakat agar baik dan berkah.

Maka, dakwah Islamiyah tidak bisa dilakukan secara serampangan dan sembarangan. Artinya, dakwah harus mencontoh dakwah Rasulullah yang menonjolkan kerahmatan, kedamaian, kesejukan, dan penuh bijaksana; bukan dengan cara mencaci-maki, memaksa, menudutuh kelompok lain dan hal yang miris lainnya itu.

Karena itu, dakwah harus memerankan fungsi tauhidul ummah (mempersatukan umat), tansiqul harakah (mensikronkan gerakan dakwah), dan himayatul ummah (melindungi umat dari akidah dan pemikiran sesat).

Sekalipun aktivitas dakwah saat ini sangat semarak, baik di mimbar-mimbar, on air, maupun online, nyatanya masih menghadapi masalah yang cukup serius; belum menyentuh substansi, hanya menampilkan kulit Islam, merusak citra Islam, pemahaman mengarah ke arah radikal, dan hanya dijadikan sebagai pencitraan belaka, bahkan ada yang cengengesan.

Berangkat dari realitas itulah, Indonesia, melalui Majlis Ulama Indonesia (MUI) merumuskan dakwah Islam Washatiyah. Dalam buku Pedoman Dakwah Islam Washatiyah MUI dijelaskan bahwa yang dimaksud Islam Washatiyah adalah ajaran Islam yang memiliki 10 karakteristik, diantaranya; tawassuth (mengambil jalan tengah), tawazun (berkeseimbangan), tasamuh (toleransi), dan syura (musyawarah).

Pertanyaan yang kemudian mencuat adalah, bagaimana penerapan dakwah Islam Washatiyah ini benar-benar sampai pada umat? Tentu jawaban atas pertanyaan ini membutuhkan penjelasan yang sangat panjang dan mendalam. Namun, di era saat ini, dakwah Islam Washatiyah harus dibumikan sesuai dengan perkembangan zaman, yakni melalui internet.

Bagaimana cakupan dakwah yang lebih luas itu disampaikan dengan menembus ruang dan waktu. Semua itu bisa dilakukan melalui jejaring internet seperti website, media sosial, blospot dan lainnya. Sehingga, esensi dakwah Islam Washatiyah benar-benar dikenal, dipelajari dan dipraktikkan oleh umat dunia,tidak hanya di Indonesia.

Sebagai contoh, mengenalkan pada dunia pesan-pesan langit tentang persaudaraan dan persatuan umat. Dalam perspektif Islam Washatiyah, perlu kiranya diulas tentang urgensi ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah.

Penerapan dakwah Islam Washatiyah di dunia maya ini tentu harus disampaikan dengan hikmah; menyampaikan kebenaran dengan bijaksana dan santun, mau’idzah hasanah; dengan nasihat dan peringatan, mendorong secara halus untuk beramal shaleh dan beriman, mujadalah; diskusi, dialog, inklusif; menghargai perbedaan, tidak mudah marah. Dan berdebat dengan cara yang baik.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru